SEPERTI TER ASING | Assalamualaikum. Kenyataan nya di kini kanan kau adalah bahagia. Kau melihat mereka tertawa, gembira, berkongsi cerita. Dan kau masih di daerah ini. Daerah sepi. Seolah tak berpenghuni. Kau pandang mereka dengan mata yang paling sayu, dengan harapan mereka akan kembali memandang kau. Sekurang - kurangnya melempar kan secebis harapan untuk sedikit kekuatan yang semakin rapuh. Tapi, seolah harapan kau semakin hancur dan hampa. Mereka langsung tidak menoleh walau seketika. Takut - takut kekuatan mereka akan terbang dengan diri kau yang semakin hilang.
Di daerah sepi ini, seeolah olah hanya kau dan sepi. Hanya kau dan kenangan. Hanya kau dan sunyi. Angin - angin yang memberontak menampar pipi tidak kau peduli. Hati kau sudah remuk tertinggal jauh bersama jasad yang telah mati. Kekuatan kau sudah terkubur bersama malam - malam kelmarin. Yang tinggal cuma lah diri yang semakin hilang jiwanya bersama malam - malam mendatang.
Kau ditinggal tanpa belas. Oleh mereka - mereka yang tidak memikirkan jiwa kau yang semakin parah. Hanya pentingkan diri diri mereka. Kau? Semakin dilitupi gelap dan kelam. Tak mampu langsung nak berganjak meraih himpunan - himpunan detik untuk sebuah senyuman yang paling mahal. Muram dan selamanya begitu.
Di daerah sepi ini, kau terasing oleh bangsamu sendiri. Kau sendiri saat merintih meminta simpati untuk menebarkan cahaya kelam yang meliputi hatimu. Seperti ter asing di daerah sendiri. | SEPERTI TER ASING
3 Comments
singgah lunch~
ReplyDeletehahhhh makin tak faham....ini cerita benar atau sekadar puisi...deeeeppppp
ReplyDeletePerpisahan terasing...
ReplyDeleteterima kasih kerana meluangkan masa membaca dan meninggalkan komen.