Hening Yang Memecah

Hening Yang Memecah


cahaya terlalu dingin,
menyelimut ke dalam tulang belulang,
gigil --
kamar riuh,
suara manusia bercampur adun,
derap kaki yang hingar,
lantai putih; berdarah,
suara mesin berdengung yang tak difahami,
terasa asing namun akrab
bersulam gelisah.

bonda hanya diam --
tak bersuara, hanya berdebar,
terasa sunyi dengan gema
yang sepi dan kosong.

entah bila,
satu suara tiba - tiba menyapa hening,
lalu memecah segala,
itulah raungan pertama anakanda,
terlalu bingit dan memadam segala riuh kamar,
namun sebenarnya sangat damai dan tenang,
pada susuk bonda.

indah.
waktu terhenti.

debar telah sirna,
hanya harapan dan rindu yang menyulam dihati,
tak sabar rasanya ingin memeluk anakanda,
dan bertentang mata,
merasa hangat kulit anakanda yang menyentuh jiwa bonda.

- miezaS

Post a Comment

0 Comments