Bebaskan Palestin!

Bebaskan Palestin!

Kronologi Bumi Palestin Secara Singkat

3.000 Sebelum Masehi (SM)
Setelah banjir besar yang menimpa kaum Nabi Nuh AS, umatnya menyebar ke berbagai wilayah. Bangsa Kanaan pertama kali mendiami bumi Palestina.

2000-1500 SM
Istri Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, melahirkan anak yang diberi nama Ismail. Istri Nabi Ibrahim lainnya, Siti Sarah, melahirkan anak, yakni Ishak. Putra yang pertama itu menurunkan bangsa Arab, sedangkan yang kemudian menurunkan Nabi Yaqub AS, sosok yang bergelar Israil.

Nabi Yaqub mempunyai 12 orang anak. Salah satunya ialah Yusuf AS, yang kemudian menjadi bendaharawan negara Mesir. Ketika musim paceklik, Yaqub AS dan 11 putranya meninggalkan Palestina dan bermigrasi ke Mesir.

1550-1200 SM
Politik di Mesir berubah. Bangsa Israil dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Raja setempat yang bergelar Firaun menjadikan mereka sebagai budak.

1200-1100 SM
Nabi Musa AS memimpin bangsa Israil (Bani Israil) meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju "tanah yang dijanjikan." Janji itu tunai asalkan mereka sendiri yang konsisten taat kepada Allah SWT. Saat Bani Israil diperintah oleh Allah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka justru membangkang.

Saat Bani Israil diperintah oleh Allah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka justru membangkang. Bahkan, sampai hati mereka berkata, sebagaimana diabadikan Alquran, "Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya (Palestina) selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu, pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini." (Lihat QS al-Maidah ayat 24).

1000-922 SM
Secara mengejutkan, Bani Israil dapat mengalahkan Goliath (Jalut) dari Filistin. Tokoh mereka dalam hal ini ialah Nabi Daud AS. Daud lalu dijadikan raja Israil. Pada puncak jayanya, wilayah kerajaannya membentang dari tepian sungai Nil hingga sungai Eufrat di Irak. Pada masa Daud ini, Masjid al-Aqsha kembali dibangun.

922-800 SM
Nabi Daud kemudian digantikan putranya, Nabi Sulaiman AS. Sepeninggal Sulaiman, Israil dilanda perang saudara yang berlarut-larut. Akhirnya, kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian utara bernama Israel beribu kota di Samaria. Adapun bagian selatan bernama Yehuda, beribu kota di Yerusalem.

800-600 SM
Bani Israil melenceng dari ajaran tauhid. Allah SWT menurunkan azab kepada mereka. Kerajaan Israel hancur usai diserang kerajaan Asyiria. Peristiwa ini diabadikan pula dalam Alquran surah al-Maidah, serta Injil pada Kitab Raja-raja pertama 14:15, dan Kitab Raja-raja kedua 17:18.

600-500 SM
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukhadnezzar II dari Babilonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja kedua 23:27 dinyatakan, mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari kota itu dan lalu dipenjara di Babilonia.

Dalam Alquran surah al-Israa’ disebutkan, Bani Israil dua kali berbuat keonaran. Dan setiap kali hal itu dilakukan, mereka akan dikalahkan. Dalam Taurat dan buku The Testament of Moses disebutkan, kekalahan pertama mereka alami saat berperang melawan Raja Assyiri Shalmanser II (Nebukhadnezzar II dari Babilonia) dari Timur. Adapun kekalahan kedua terjadi saat kedatangan kaisar Romawi Titus dan Hadrian, antara tahun 70-135 M. Roma menghancurkan sinagog (rumah ibadah orang Yahudi).

500-400 SM
Cyrus dari Persia meruntuhkan Babilonia dan mengizinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330-322 SM
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel sehingga Injil pun mereka tulis dalam bahasa Yunani, dari sebelumnya berbahasa Ibrani.

300-190 SM
Yunani dikalahkan Romawi. Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1-33 M
Nabi Isa AS aktif berdakwah. Sejumlah tokoh Yahudi berkonspirasi dan memfitnah sang nabi sebagai "penghasut" yang membahayakan kuasa Romawi.

621 M
Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra dan Mi’raj dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha, kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

638 M
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab RA, seluruh negeri Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun non-Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khalifah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700-1000 M
Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika, hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama.

1076-1200 M
Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Tahun 1099, tentara Salib menguasai Jerusalem, namun kemudian Palestina berhasil direbut oleh panglima Islam, Shalahuddin al-Ayyubi, tahun 1187 M. Pemerintahan berlangsung hingga tahun 1260 M.

1798 M
Pemimpin Prancis, Napoleon Bonaparte mengatakan, bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Prancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah khalifah Islam.

1897 M
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel, Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara.

Mereka meminta sultan Hamid II dari khalifah Turki Ustmani untuk memberikan izin bagi Israel mendiami Palestina. Sultan Hamid II menegaskan, tak akan melepaskan bumi Palestina kendati nyawa menjadi taruhannya.

1916 M
Ketika pecah Perang Dunia I, tentara sekutu (Inggris) menguasai Palestina. Yahudi Jerman berkomplot untuk merebut Palestina.

1917 M
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberi tahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh permukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian, Liga Bangsa-Bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1947 M
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara, Arab dan Israel.

1956 M
Israel dibantu Inggris dan Prancis menyerang Sinai untuk menguasai Terusan Suez.

1964 M
Para pemimpin Arab membentuk Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri dan tidak lagi menjadi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1988 M
Tanggal 15 November 1988, berdiri pemerintahan negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara dengan presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

1998-2002
Konflik terus terjadi. Israel terus menggempur Palestina. Sebuah usul perdamaian saat ini adalah peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB, dan Amerika Serikat pada 17 Sep tember 2002. Bahkan, upaya perdamaian ini tak dihiraukan Israel.


Bagaimana Yahudi Memenuhi Bumi Palestin?

Bebaskan Palestin!

di sana telah berlaku 'Aliyah Zionist' pertama ke bumi Palestin, atau dalam istilah mereka Promised Land, atau kalau nak lebih hipster sebut dalam bahasa Hebrew boleh juga kita panggil sebagai Eretz Yisrael.

Aliyah - perkataan ni merupakan mantra, cita cita, pedoman, inspirasi, matlamat suci, dan end in mind yang ada dalam hati sanubari setiap insan berdarah Yahudi.

Juga berasal daripada bahasa Hebrew, Aliyah secara literal memberi maksud "mendaki/tindakan naik ke atas", atau kefahaman maksud menyeluruhnya adalah tindakan oleh kaum Yahudi meninggalkan bumi yang sedang mereka diami (di Asia, Eropah, USA, etc) lalu pulang ke Eretz Yisrael demi menuju ke Jurusalem.

Telah direkod oleh sejarah, Aliyah pertama pasca Zionis berlaku pada tahun 1882, kekal digelar Aliyah Pertama sebagai titik tolak bermulanya migrasi (penaklukan) kaum Yahudi di tanah Palestin.

Kemudian, berlaku pula gelombang Aliyah Kedua, Aliyah Ketiga, Aliyah Keempat, Aliyah Kelima, Aliyah Bet, Aliyah Dari Barat, Aliyah Pasca Perang 1967. 

Aliyah Pertama:
Tahun 1882-1903
Anggaran 35,000 kaum Yahudi dari Rusia, Romania dan Yahudi Yaman berpindah ke Palestine dan mendirikan beberapa pekan kecil seperti Petah Tikva, Rishon LeZion, Rosh Pinna, dan Zichron Yaakov.

Aliyah Kedua:
Tahun 1904-1914
Anggaran 41,000 kaum Yahudi mostly dari Rusia masuk lagi ke Palestin. Masa ni di Rusia sentiment anti-Semitism makin kuat sebab tu kaum Yahudi berbondong datang masuk Palestin.
Mereka dirikan pekan Ahuzat Bayit pada tahun 1909, yang kini seluruh dunia kenali sebagai Tel Aviv, ibu kota kasih sayang kalau ikut pandangan seorang influencer yang berziarah ke Tel Aviv beberapa tahun lepas.
Period ni bahasa Hebrew diajar kembangkan pada seluruh anak anak Yahudi, organisasi politik ditubuhkan dan surat khabar Hebrew mula beredar ke segenap tanah Palestin.

Aliyah Ketiga
Tahun 1919-1923
Anggaran 40,000 lagi kaum Yahudi bertandang ke Palestin. Kali ni ramai dari Eastern Europe sebab depa lari dari WW1. Nak lari ke mana lagi kalau bukan ke Eretz Yisrael?
Kumpulan ini membangunkan Lembah Jezreel menjadi tumpuan utama pertanian. Ekonomi semakin berkembang, masyarakat Yahudi semakin tersusun, teknologi mula dibangunkan dan segala macam idelogi/organisasi mula tumbuh seperti General Labor Federation, National Council dan Haganah (Israel Defence Force).

Aliyah Keempat
Tahun 1924-1929
Anggaran pendatang 82,000.
Kebanyakannya dari Poland dan sekitar Eastern Europe.
Gelombang kali ni yang masuk ramai kumpulan middle class, Yahudi cerdik pandai. Depa dah mulakan perniagaan dan bangunkan industri di pekan pekan yang wujud semasa Aliyah sebelem sebelumnya.

Aliyah Kelima
Tahun 1929-1939
Ok ni dah start main sampai 250,000 orang. Kesan tekanan Nazi German. Jadi mostly yang datang dari Central Europe macam German, Austria, Greece dan Czechoslovakia. Kaum Yahudi yang masuk kali ni ramai geng professional. Doktor, peguam, arkitek, professor, dan jurutera. Ada banyak lagi Aliyah lepas tu, terutamanya lepas penubuhan negara haram Israel tahun 1948.

Aliyah Soviet Union
Aliyah Ethiopia
Aliyah Yaman
Aliyah Iraq
Aliyah Morocco
Aliyah Iran
Aliyah Latin America
Aliyah France
Aliyah North America



Bebaskan Palestin!

Pada masa yang sama, ketegangan antara orang Arab dan Yahudi meningkat dalam tempoh ini, membawa kepada satu siri rusuhan Arab terhadap orang Yahudi pada tahun 1929 yang menyebabkan ramai orang mati dan mengakibatkan pengurangan populasi masyarakat Yahudi di Hebron. 

Ini diikuti dengan lebih banyak keganasan semasa "Pemberontakan Besar" pada 1936–1939. Sebagai tindak balas kepada ketegangan yang semakin meningkat antara masyarakat Arab dan Yahudi yang berkahwin dengan pelbagai komitmen yang dihadapi oleh British pada awal Perang Dunia II, British mengeluarkan Kertas Putih 1939, yang mengehadkan imigresen Yahudi dengan teruk kepada 75,000 orang selama lima tahun.. Ini mewujudkan lapan tahun yang agak aman di Palestin sementara Holocaust berlaku di Eropah.

Pada awal 1950-an, gelombang imigresen reda dan penghijrahan meningkat; akhirnya, kira-kira 10% daripada pendatang akan meninggalkan Israel ke negara lain pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1953, penghijrahan ke Israel purata 1,200 sebulan, manakala penghijrahan purata 700 sebulan.

Berakhirnya tempoh penghijrahan beramai-ramai memberi Israel peluang kritikal untuk lebih cepat menyerap pendatang yang masih tinggal di kem transit. Kerajaan Israel membina 260 penempatan baru dan 78,000 unit rumah untuk menempatkan pendatang, dan pada pertengahan 1950-an, hampir semuanya berada di perumahan tetap. Ma'abarot terakhir ditutup pada tahun 1963. 

Pada pertengahan 1950-an, gelombang imigresen yang lebih kecil bermula dari negara-negara Afrika Utara seperti Maghribi, Tunisia, Algeria, dan Mesir, yang kebanyakannya berada di tengah-tengah perjuangan nasionalis. Antara 1952 dan 1964, kira-kira 240,000 orang Yahudi Afrika Utara datang ke Israel. 

Dalam tempoh ini, bilangan yang lebih kecil tetapi ketara tiba dari tempat lain seperti Eropah, Iran, India dan Amerika Latin. Khususnya, gelombang imigresen kecil dari Poland, yang dikenali sebagai "Gomulka Aliyah", berlaku dalam tempoh ini. Dari 1956 hingga 1960, Poland membenarkan penghijrahan Yahudi secara percuma, dan kira-kira 50,000 orang Yahudi Poland berhijrah ke Israel.

Sejak penubuhan Negara Israel, Agensi Yahudi untuk Israel telah diberi mandat sebagai organisasi yang bertanggungjawab untuk aliyah di diaspora.

Yahudi dari seluruh dunia yang kesemua mereka ini tidak lain mahu melengkapkan prophecy demi menakluk The Promised Land. Bermula pasca Aliyah Zionis 1882 sehinggalah saat ini, Jumlah kaum Yahudi di bumi Palestin sudah mencecah 6.8 juta orang!



Post a Comment

0 Comments